Kunjungan Wisata managed by Mustafa Noer.

Saturday, September 1, 2018

GULO SAKA : THE MINANGKABAU TRADITIONAL BROWN SUGAR FROM WEST SUMATRA

         Selama ini kita biasa mendengar bahwa gula merah khan dibuat dari  sadapan bunga kelapa, atau bunga nira, atau bunga siwalan atau bunga aren yha? Tepatnya bunga jantan dari pohon jenis palem lah. Tapi..... di Sumbar terutama di darek atau daerah pegunungan, gula merah dari duluuuuuuu dibuat bukan dari sadapan pohon palem tetapi dari tebu lhohh. Itu udah dari duluuuuuu lhoh.. Namanya kalau disini yha gulo saka. Beberapa waktu yang lalu pemerintah menghimbau untuk mengolah tebu di perkebunan tebu rakyat di Jawa menjadi gula merah dan bisa dibuat dengan peralatan yang sederhana pada waktu panen raya supaya harga tebu tidak jatuh dan dipermainkan tengkulak.

        Lhaaaaahhh? Kalau di Sumbar bikin gula merah dari tebu tuh  emang warisan leluhur disini sejak jaman duluuuuu..  Cara bikinnya juga unik banget. Tebu yang udah dipotong potong kemudian diperas menggunakan mesin manual dan diputar. Tetapi..... yang memutar mesin itu bukan manusia tetapi kerbau. Unik nggak? Nggak yha? Unik lhah! Jadi kerbau seharian bekerja hanya berjalan muter muter mengelilingi alat peras tebu untuk mengeluarkan airnya dan ditampung di ember atau baskom besar. Supaya kerbau tidak pusing karena mutar mutar jalannya maka matanya ditutup pakai tempurung kelapa yang  diikat kain. Apa iya setelah mata ditutup kerbau jadi gak pusing yha seharian muter muter?

       Air hasil perasan tebu itu kemudian dimasak  di kuali menggunakan tungku dengan api dari bakaran ampas  atau limbah
tebu. Masaknya juga cukup lama, antara 3-5 jam tergantung besar kuali yang dipakai. Setelah itu dicetak menggunakan cetakan kayu atau bambu atau bisa juga tempurung kelapa ... Naaahhh tinggal nunggu dingin jadilah gulo saka.
 
       Tanaman tebu di Sumbar banyak ditanam di daerah pegunungan. Heran yha karena tebu tuh khan tanaman dataran rendah. Di Sumbar banyak dijumpai di daerah Agam, Tanah Datar dan juga sekitar Bukittinggi. Misalnya di daerah Matur Puncak Lawang, di Bukit Batabuah disana petani kebanyakan petani tebu. Juga di Pande Sikek Tanah Datar juga banyak dijumpai petani tebu. Tebu selain dibuat gulo saka disana juga dibuat gula semut yang halus sebesar semut warnanyapun mirip semut merah hehehehe.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Alih Bahasa

Label