Lokasi istana ini tepatnya di Jorong Balun, Nagari Pakan Rabaa Tengah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan. Kalau kita jalan dari Padang ke Muara Labuh. Sebelum masuk kota Muara Labuh istana ini ada di kanan jalan. Istana ini merupakan tempat tinggal raja untuk Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu yang berdiri pada abad ke XVI di Solok Selatan yang berpusat di Pasir Talang yang luas wilayahnya membentang dari Surian sampai Rantau XII Koto di Sangir.
Nama rajanya panjang banget, Rajo Daulat Yang Dipertuan Tuanku Raja Bagindo Raja Adat Alam Surambi Sungai Pagu. Biasanya disingkat dan lebih populer sebagai Tuanku Raja Baginda Balun. Tuanku Balun merupakan salah satu dari empat raja yang mempunyai wewenang soal adat, ekonomi dan tambo alam. Memang di kerajaan ini ada 4 raja yang mempunyai wewenang berbeda yakni Tuanku Raja Daulat ( Rajo Alam ), Tuanku Raja Bagindo ( Raja Adat ), Tuanku Raja Malenggang dan Tuanku Raja Batuah.
Istana yang dibangun pada abad XVI ini pernah dua kali terbakar, yakni pada jaman Belanda tetapi apinya mati sendiri tanpa menghabiskan istana. Kemudian pada jaman Jepang, Rangkiang di depan istana tempat menyimpan padi dibakar oleh pasukan Jepang. Di dalam istana ini banyak dijumpai peninggalan peninggalan sejarah yang dikelola sendiri oleh keluarga Raja Balun seperti naskah naskah kuno yang masih memakai huruf arab gundul, pusako, perlengkapan penobatan raja, ruang pamer kamar pengantin, meja panjang untuk musyawarah. Dijumpai juga naskah kuno tentang hubungan Istana Pagaruyung dengan Surambi Sungai Pagu pada abad XVI. Saat ini istana dikelola oleh Ibu Rosdewi Balun yang masih keturunan ke 16 dari Raja Balun.
Istana ini memang terkesan mungil jika dibandingkan dengan Istana Pagaruyung yang besar dan megah. Namun demikian keberadaan istana ini merupakan bukti sejarah Minangkabau pada masa lampau yang perlu dilestarikan keberadaannya.
0 comments:
Post a Comment