Ini ceritera legenda yang turun temurun di daerah Sungai Pisang, daerah perkampungan nelayan di Bungus Teluk Kabung, Padang. Namanya juga legenda jadinya seperti ceritera rakyat yang dipercaya masyrakat di daerah Bungus. Ceritera legenda ini tentang terbentuknya pulau pulau di daerah Sungai Pisang seperti Pulau Pasumpahan, Pulau Sikuai, Pulau Setan, Pulau Peti dan Batu Jarang.
Konon... Pada jaman dahulu kala ada seorang pemuda di Sungai Pisang yang bernama Boko atau Si Boko. Untuk memperbaiki hidupnya dan kebiasaan pemuda Minang, pergilah dia merantau ke seberang. Karena keuletan dan kerajinannya serta gemar menabung dia sukses di rantau dan jadi saudagar yang kaya raya. Naaaahhh setelah kaya berniatlah dia untuk pulang kampung di Sungai Pisang dengan berlayar dari seberang sekalian untuk menengok kampung halamannya yang telah lama ditinggal pergi.
Sampailah dia di perairan Sungai Pisang. Ibu Si Boko yang mendengar bahwa anaknya pulang kampung menyusullah dia ke atas kapal dan dipeluknya anaknya yang sekarang gagah dan nampak kaya raya. Si Boko malah kaget dan didorongnya orang tuanya sampai terjatuh... Hai siapa kamu? Tanya Si Boko ke orang tua yang nampak dekil, tua dan lusuh. Meski ibu Si Boko sudah menjelaskan bahwa dia ibunya, si Boko tetap aja bersikukuh da tidak mau mengakui. Mungkin dia malu ada orang tua yang nampak miskin mengaku sebagai ibunya. Marahlah ibu Si Boko.... murka dan menyumpai Si Boko sampai seperti orang kesetanan. Tiba tiba datanglah badai yang sangat dasyat dan gelombang tinggi menghantam kapal sampai pecah berantakan. Tentu saja penumpang kapal pada panik dan histeris karena kapalnya pecah. Kalau bahasa Minang histeris dan panik tuh bakuai kuai....
Tempat dimana ibu Si Boko menyumpai anaknya karena tidak diakui sebagai ibunya jadilah Pulau Pasumpahan. Laluuuu, tempat dimana ibu Si Boko kesetanan saking marahnya jadilah Pulau Setan yang lokasinya di dekat Pulau Pasumpahan. Jadi bukan Pulau Setan yang ada di Mandeh yha karena yang bener disana namanya Pulau Sutan bukan Setan. Laluuuuu, tempat dimana para penumpang kapal panik dan histeris atau bakuai kuai karena kapalnya pecah dihantam badai dinamakan Pulau Sikuai. Almari atau peti tempat emas permata si Boko disimpan di kapal menjadi daratan atau pulau kecil yang dinamakan batu almari atau batu peti yang ada di dekat Pulau Pasumpahan dan remah remah kapal yang pecah menjadi daratan yang dinamakan Batu Jarang yang lokasinya tepat di depan Pulau Pasumpahan.
Itu tadi ceritera legenda terbentuknya pulau pulau di daerah sekitar Sungai Pisang. Konon.... Si Boko itu menurut orang orang Sungai Pisang merupakan nama asli dari Malin Kundang si anak durhaka yang monumennya dari semen dan beton menyerupai kapal pecah berada di Pantai Air Manis Padang. Di Sungai Pisang dibangun juga monumen di puncak bukit dan tulisannya nampak jelas dari kejauhan .... SI BOKO ...
Pembelajaran yang bisa dipetik dari ceritera rakyat ini, jangan sekali sekali durhaka kepada orang tua terutama ibu. Karena laknat dari orang tua itu sangat mangkus...... mareeeee
0 comments:
Post a Comment