Kalau membahas kuliner Minangkabau rasa rasanya tak akan ada habis habisnya yha. Kali ini kita perkenalkan dadiah yang merupakan produk olahan susu fermentasi yang khas dari Sumatera Barat. Rasa, texture, warna dan aromanya mirip banget dengan yoghurt yang biasa kita makan tuh. Tapiiii ... tentu saja ada perbedaannya lah.
Kalau yoghurt merupakan produk olahan susu yang tetbuat dari susu sapi tetapi kalau dadiah terbuat dari SUSU KERBAU ... naaaahhhh unik khan. Selain itu pada pembuatan dadiah tidak diperlukan starter mikroorganisma tetapi fermentasi yang terjadi secara alamiah. Biasanya pada pengolahan yoghurt khan ditambah starter bakteri lactobaccillus yha untuk proses fermentasinya. Kalau pada dadiah murni fermentasi secara natural. Membuatnyapun cukup mudah, susu kerbau setelah diperah kita saring dan dimasukkan ke dalam bubuh bambu. Kemudian kita tutup dengan daun waru dan daun pisang. Tunggu dua hari jadilah dadiah yang siap untuk kita santap. Gampang yha guys. Dadiah ini sangat menyehatkan karena bisa menjaga keseimbangan bakteri yang ada di pencernakan kita atau flora normal usus.
Untuk menyantapnya, bisa langsung kita makan atau bisa juga supaya lebih lezat dimakan bersama emping ketan, parutan kelapa muda dan gula merah cair ... waooooowww yumyyyy! Kadang malah dimakan bersama nasi setelah dicampur dengan bawang merah, cabe dan garam. Emping ketan sebelum dihidangkan disiram dulu pakai air panas atau bisa juga direndam pakai air dingin supaya lunak. Dadiah banyak dibuat masyarakat minang di dataran tinggi seperti Bukittinggi' Agam, Batusangkar, Solok dan Payakumbuh yang kita kenal dengan daerah Luhak Nan Tigo. Kuliner ini sangat lezat dan bergizi dan patut kita lestarikan bersama ... mariiiiiiii.....
0 comments:
Post a Comment