Kunjungan Wisata managed by Mustafa Noer.

Saturday, September 8, 2018

FORBIDDEN FISH IN WEST SUMATRA

       Forbidden fish ... ikan apa pula itu? Yha memang bener ini ikan larangan. Terus apa pula yang dilarang? Apa dilarang untuk dimakan? Apa dilarang untuk ditangkap? Apa dilarang tuk dipelihara? Nggak segitunya lah guy. Ini ikan memang hidup bebas di sungai, kadang juga di lubuk. Dan ikan larangan ini banyak dijumpai di Sumbar lhoh hidup di sungai sungai yang berarus deras maupun tenang, misalnya di Pesisir Selatan, Padang, Pariaman, Agam, Payakumbuh  dll.  Kebanyakan jenis ikannya tuh ikan gariang.

       Lha terus mengapa pula dinamakan ikan larangan?  Yhaaaaaa ... Ikan ini memang dilarang untuk ditangkap kalau sedang dipelihara di sungai apalagi kalau dicuri diam diam. Menurut kepercayaan orang yang mencuri dan makan ikan ini akan sakit perut yang tak tertahankan. Ikan ini kalau sudah besar nantinya akan dipanen bersama sama orang sekampung. Bisa dimakan juga sih atau dijual dan hasil penjualan ikan nantinya dipakai untuk membangun prasarana untuk warga, misalnya membangun mushola, jalan, saluran air dll. Panen ikan ini kadang setahun sekali misalnya pas hari raya keagamaan. 

       Memang heran juga saya pas pertama kali lihat ikan ini di sungai. Kebetulan di Sungai Batang Tarusan. Sungainya cukup lebar dan kalau hujan lebat di hulu,
sungai ini akan mirip air bah yang berarus sangat deras. Namun herannya ikan ikan yang  di lokasi ikan larangan kok nggak pada hanyut, tetep aja disitu. Muncul lagi ditempat yang sama begitu air bahnya surut. Di lokasi ikan larangan ini dipinggir sungai berderet deret warung yang jual makanan kayak mie rebus, soto nasi goreng dan juga..... pelet pakan ikan. Naaaahhhh sambil nunggu pesanan makanan datang kita bisa beli pelet ikan dan memberi makan ikan larangan. Lempar aja segenggam pelet maka ratusan ikan besar kecil sedang pada berdatangan dan berebut makanan. Asyik sekali ngelihatnya ikan ikan berebut dan saling berdesakan dan berlompatan didepan kita.

       Konon... Ceriteranya.... Dahulu ada orang pintar atau sakti yang memberi teluh pada anak anak ikan supaya tidak dicuri. Namun sewaktu orang sakti itu sebelum meninggal lupa melepas teluh ikannya sehingga sampai anak, cucu, cicit, canggah, uteg uteg  gantung siwurnya ikan ikannya juga masih kena teluh. Anak anak ikan digiring  dan dihanyutkan oleh orang sakti kesatu tempat di sungai sampai tumbuh besar. Penduduk menjaga dan membersihkan sampah serta memberi makan sehingga ikan ikannya tumbuh jumbo melebihi ukuran biasa. Kebanyakan jenis ikan gariang. Uniknya, penduduk masak ikan gariang  itu bersama dengan sisik sisiknya yang garing dan renyah kata mereka.

       Kalau ke Sumbar ntar mampir bentar ke tempat ikan larangan yha guys sambil istirahat sejenak kita bisa sambil ngasih makan ikan.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Alih Bahasa

Label