Kunjungan Wisata managed by Mustafa Noer.

Saturday, September 29, 2018

Friday, September 28, 2018

POP FRIED CHICKEN , WEST SUMATRA

       Namanya unik, ayam pop .....

       Dinamakan ayam pop gara gara dahuluuuu ... tempat asal muasal ayam goreng jenis ini  di Rumah Makan Family Benteng Indah Bukittinggi sering diputar dan dimainkan lagu lagu pop yang lagi polpuler pada masa itu. Untung yang populer lagu lagu pop, coba kalau yang populer lagu ndangdut bisa bisa dinamakan ayam ndangdut .....
Coba kalau yang populer pada waktu itu lagu keroncong bisa bisa dinamakan ayam keroncongan ... atau ayam jazz .... atau ayam rock  .... atau ayam campursari ..... atau ayam R&B tergantung dari lagu lagu yang dimainkan  di resto hehehe yha nggak segitunya kali ..

       Ayam goreng jenis ini  memang pertama kali diperkenalkan oleh Rumah Makan Family Benteng di Bukittinggi yang berlokasi di dekat Benteng Fort de Kock dan berdiri sejak tahun 1963 sampai sekarang.  Itu juga secara gak sengaja. Sebelumnya rumah makan ini biasa menjual ayam goreng garing dari ayam kampung. Tetapi karena kehabisan ayam goreng padahal tamu tamu yang mau makan masih banyak maka ayam ayam yang ada direbus saja atau istilahnya diungkep setelah itu baru digoreng selayang aja  dimasukkan dalam minyak panas sehingga warnanya masih putih. Kiranya ayam goreng jenis baru ini disukai oleh para pembeli dan malah jadi ciri khas RM Family Benteng. Makannya bersama sambel tomat yang pedes2 asam dan rebusan daun singkong bisa menghabiskan nasi hangat sebakul.

       Di Sumbar kalau masak ayam memang berbeda dengan daerah lain karena kulit ayam  disini malah dibuang. Sewaktu mencabut bulu sekalian dibuang kulit  dan brutu ayamnya sehingga tinggal dagingnya saja yang dikonsumsi. 

       Sekarang ayam pop bisa dijumpai di seluruh rumah makan padang dimana aja dan rasanya juga berbeda tuk masing masing resto. Yang sama yha ayam tanpa kulit, sambal dan daun singkong yang selalu ada ....
Share:

Tuesday, September 25, 2018

AIE BATUMBUAK TEA GARDEN - WEST SUMATRA

       Pas hari cerah dan matahari bersinar terang, akan nampak gradasi warna pucuk pohon teh dari hijau muda yang belum dipetik  ke hijau tua yang baru dipetik ... sangat indah dan sangat keren untuk background foto ....
Share:

Saturday, September 22, 2018

ALAHAN PANJANG TEA GARDEN, WEST SUMATRA

       Jangan dahulu membayangkan kemacetan parah seperti di daerah Puncak Bogor Jawa Barat kalau mau ke Kebun Teh Alahan Panjang Sumatera Barat yha. Hal itu tidak akan terjadi karena disini suasananya masih sepiii, lengang, sejuuukk, indah bagaikan melewati hamparan permadani hijau diatas Bukit Barisan. Nggak ada kemacetan disini guys. Kebun teh di lereng Gunung Talang yang masih aktif iini sudah ada sejak jaman Belanda. Dengan ketinggian antara  1300 - 1600 meter dpl kebun seluas sekitar 700 hektar tentunya berhawa sejuk cenderung dingin di malam hari.

       Kebun teh disini merupakan yang terluas di Sumatra. Kadang pendatang juga dibuat surprise ketika tahu di Sumbar ada kebun teh padahal kebun teh disini sudah ada sejak jaman belanda duluuuu. Saat ini kebun teh disini dikelola oleh PTPN VI.... PT Perkebunan Nusantara VI .... 

       Orang tahunya  kebun teh berlokasi di Nagari Alahan Panjang, padahal sebenarnya tidak hanya di Alahan Panjang tetapi juga di Aie Batumbuk dan Batang Barus tetapi memang dari jaman dahulu terkenalnya Kebun Teh Alahan Panjang di Lembah Gumanti. Padahal kalau kita ingin menikmati pemandangan gradasi warna daun teh tua dan pucuk yang masih muda yang paling keren ada di Aie Batumbuk. Kalau kita mau pergi kemari sebaiknya bawa bekal makanan. Selain udara sejuk dingin yang membuat kita merasa lapar melulu juga disini jarang dijumpai warung warung makan........
Share:

Thursday, September 20, 2018

BATU BASUREK WATERFALL WEST SUMATRA

       Air Terjun Batu Basurek berlokasi di Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman, West Sumatra
Share:

Tuesday, September 18, 2018

SARASAH GADUT WATERFALL, PADANG WEST SUMATRA

       Sarasah itu sebenarnya nama lain dari Air Terjun dalam bahasa Minangkabau. Lokasi air terjun ini dintengah kota Padang lhoh. Trackingnya juga nggak jauh dengan tingkat kesulitan yang biasa biasa saja. Untuk mencapai air terjun juga mudah karena patokannya Rumah Sakit Jiwa Gadut teruuuusss saja sampai jalan kerikil dan mobil diparkir sebelum jembatan kayu..... patokannya emang jembatan kayu. Perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki kurang lebih setengah jam. Dekeeeet khan?

       Air terjun ini terdiri dari 7 tingkat dan sejatinya sangat indah. Dari tingkat yang kedua kita bisa menikmati pemandangan kota Padang dan Samodera Indonesia dari ketinggian. Indah banget. Untuk mencapai tingkat 2 keatas sampai tingkat 7 kita perlu sedikit hiking karena jalurnya cukup curam tetapi sangat aman. Lubuk untuk mandi mandi yang paling bagus dengan kontour bebatuan yang indah ada di tingkat 2 dan 4 dan air nya
sangat jernih.

       Tracking ke air terjun ini kita akan melewati perkebunan penduduk, peternakan sapi potong, rumput rumput gajah yang tumbuh subur dan juga hutan serta sungai yang mengalir jernih. Rasanya rugi kalau sudah sampai di Padang tidak disempatkan menikmati indahnya Sarasah Gadut yang lokasinya ditengah kota Padang

       Sarasah = air terjun = waterfall = waterjun = baburai = burai burai = burai = timbulun = nyarai = manyarai, banyak banget yha guys sinonim air terjun dalam bahasa Minang
Share:

Monday, September 17, 2018

LAKE SINGKARAK, WEST SUMATRA

       Keindahan danau terluas di West Sumatra  ini memang nggak perlu diragukan lagi. Luas membiru dikelilingi bukit bukit dan gunung akan memanjakan mata siapa saja yang datang kesana.  Danau Singkarak merupakan danau terluas nomer dua se Sumatera setelah Danau Toba dan merupakan danau terdalam nomer 5 di Indonesia setelah Danau Matano di Sulawesi, Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Poso di Sulawesi dan Danau Dibawah di Sumbar. Danau seluas 107,8 km persegi ini juga merupakan hulu Sungai Batang Ombilin yang nantinya akan menyatu dengan Sungai Inderagiri dan bermuara di Selat Malaka.

       Uniknya ... 

       Uniknya, Danau Singkarak juga bermuara di Samodera Indonesia di Pantai Barat Sumatra. Lhaaaahhh? Kok bisa?? Iya emang bisa karena Danau Singkarak merupakan sumber air PLTA untuk menggerakkan turbin sebagai pusat tenaga listrik di Lubuk Alung. Karena itu dibangun terowongan yang menembus gunung dari Singkarak ke Lubuk Alung dan merupakan terowongan air terpanjang di Indonesia  dan nantinya akan bermuara di Samodera Indonesia bersatu dengan Sungai Batang Anai.

       Danau Singkarak terbentuk karena aktifitas sesar Singkarak - Solok yang merupakan salah satu patahan pusat gempa tektonik darat yang ada di Sumatera Barat. Cekungan yang terbentuk kemudian terisi air dan terbendung oleh material vulkanik dari gunung gunung berapi yang ada di sekitarnya seperti Merapi, Talang dan Singgalang pada masa purba dahulu. Danau Singkarak tidak hanya indah bila dinikmati dari dekat tetapi juga sangat indah jika dilihat dari ketinggian bukit bukit di sekitarnya. Misalnya dilihat dari bukit yang ada di Puncak Guguak Pariangan Tanah Datar, Puncak Cambai di Alahan Panjang, Puncak Gagoan di Solok dan masih banyak lagi. 
       Danau Singkarak juga menjadi tempat hidup dan berkembang biak segala macam ikan. Ditemukan 19 spesies ikan di danau ini misalnya bilih, nila, mujair, sepat, rinuak dll. 

       Menurut legenda turun temurun ....

       Menurut legenda, atau ceritera turun temurun yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, ada terowongan bawah tanah  yang menghubungkan Danau Singkarak dan Danau Maninjau sehingga kadang ditemukan jenis ikan Maninjau di Singkarak dan sebaliknya. Menurut legenda juga diceriterakan bahwa Singkarak merupakan pusat kerajaan
mahluk halus yang akan selalu minta kurban manusia pada hari raya lebaran yang jatuh pada hari Jumat .... Naaaaahhhh loe. Makanya ceritera penduduk terutama orang orang tua akan melarang anak anaknya main ke Danau Singkarak pada lebaran yang jatuh pada hari Jumat.... 
Share:

MINANGKABAU CARAMELIZED BEEF CURRY : THE SIGNATURE DISH FROM WEST SUMATRA

       Di Asia Tenggara memang banyak kita jumpai rendang, terutama rendang daging. Tetapiiiii ... rendang daging di West Sumatra memang berbeda dengan ditempat lain. Berbeda cara memasaknya, bumbunya lebih nendang dan rasanya lebih legit. Apalagi jika dibandingkan dengan rendang Malaysia, Singapore dan Brunai. Beda banget rasanya.

       Rendang tradisional di Sumatra Barat dimasak dengan suhu rendah. Sekitar 50 derajat celcius. Ini menurut penelitian lhoh untuk rendang tradisional. Jadi sangat sehat meski berminyak karena pada suhu rendah tidak mengalami oksidasi ... Naaaahhhh loe. Jadi jangan takut dengan pameo yang mengatakan rendang tidak sehat.  Apalagi  carbonnya khan rantai sedang yha jadi sangat aman. Karena di masak dengan suhu rendah selama 4-5 jam makanya santannya mengalami karamelisasi dan bumbunya sangat meresap ke dalam daging yang sangat legit. Bumbu bumbunya seperti kunyit, jahe, lengkuas, bawang putih dll nya khan juga berfungsi sebagai pengawet alami disamping memperlezat rasa dan aroma.  Untuk memasak rendang daging, kalau di darat dibutuhkan sekitar 4-5 kelapa yang diambil hanya santan kentalnya saja. Terbayang nggak legitnya rendang asli padang. Meski kini banyak dijumpai berbagai varian rendang seperti rendang ayam, ikan, lokan malah rendang daun singkong dan daun pakis namun rendang daging tetap mempunyai kedudukan yang istimewa.

       Sudah dua kali Rendang Padang dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia bedasarkan survey dari CNN. Jadi jangan ragu makan dengan lauk tradisional yang lezat dan bergizi ini... Rendang Padang lhooohhh ...
Share:

Thursday, September 13, 2018

D'LHOMANG THOPAY : STICKY RICE MIXED WITH BLACK GLUTENOUS RICE FROM WEST SUMATRA

.      Aromanya sangat membangkitkan selera .... rasanya sangat menggoda dan memanjakan lidah ... gurih .. legit .. asam ... manis,  bercampur menjadi satu yang memberikan sensasi tersendiri. Ia juga menjadi primadona sebagai pembuka buka puasa. Ia menjadi penyebab kematian Siti Nurbaya yang diracun oleh Datuk Maringgih dengan menggunakan ini karena cemburu. 

       Siapa gerangan?

       Yha betul, dia memang LOMANG TOPAI atau lamang tapai sang primadona. Makanan khas Sumatera Barat yang terbuat dari ketan putih gurih dimakan bersamaan dengan tapai ketan hitam. Waaaaoooowww banget rasanya. Memasak lamang tidak mudah lhoh. Mesti sedia bambu, beras ketan putih ama santan kelapa. Satu ruas bambu muda yang ukuran sedang, sebaiknya bambu hijau dilapisi daun pisang, kemudian masukkan beras ketan putih yang sudah dicuci dan ditambah santan dan sedikit garam. Bambu kemudian disusun miring berderet dan dibakar menggunakan kayu. Mesti sering sering diputar putar bambunya biar gak hangus. Lama banget nih masaknya dan jangan ditanya panasnya. Setelah masak dan dingin atau hangat lamang dikeluarkan dari bambu dan dipotong potong dan siap untuk dihidangkan.
       Sementara tapai ketan dibuat dengan menaburkan ragi pada ketan hitam yang sudah dikukus dan didinginkan. Ditaruh dalam wadah yang sudah dialas daun pisang dan ditutup dengan daun pisang juga. Ditunggu 2-3 hari jadilah tapai ketan hitam yang manis dan asam asam gimanaaa, gitu. 

       Untuk menghidangkan lamang tapai ini, potong potong lamang selebar kira kira satu sentimeter dan disiram dengan tapai ketan ... Terbayang gak lezatnya. Bisa juga lamang dipotong kecil kecil dan dicampur dengan tapai ketan baru dihidangkan. Menggugah selera nggak? Unik nggak? Meski varian lamang kini sudah begitu banyak seperti lamang durian, lamang nangka, lamang baluo, lamang pisang dll tetapi posisi lamang tapai tetap tak tergantikan.

       Menurut ceritera, kekalahan Tuanku Imam Bonjol dari Belanda pada Perang Paderi salah satunya dikarenakan kehabisan senjata terutama meriam karena bambu bambu yang akan dibuat meriam sudah habis  nggak bersisa.... karena bambunya sudah habis untuk membuat lamang .... Ehhhh just intermezo  hahahahaha
Share:

Wednesday, September 12, 2018

THE CREW

       Hi, here we are the crews that always ready to guide you to explore the beauty of West Sumatra :

- Mustafa Noer, MS ( upper left )
- Farel Ellian ( upper right ), actually He is Third Year Medical Student Andalas University Padang
- Alvian Dhafi ( Below left ), he just passed from high school and waiting to take Police Academy
  Student
- Muhammad Furqan ( below right ),  he is a Visual Communication Design Student, Padang State
  University, Padang
Share:

Tuesday, September 11, 2018

THE MINANGKABAU CHAMPION PORRIDGE - WEST SUMATRA

       The Champion Porridge ....  Yhaaaaa siapa yang belum pernah mendengar tentang kelezatan Bubur Kampiun di Sumatra Barat. Legit, gurih, manis, kaya warna, kaya rasa dan menggugah selera banget nih bubur satu ini. Namanya juga unik bikin penasaran. Emangnya ada lomba bikin bubur? Lha terus kriteria penilaiannya bagaimana karena masing masing bubur khan punya rasa yang khas dan lain lain cara membuatnya ....

       Naaaahhh .... Emang ada kok kejuaraan masak bubur di Sumbar ...

       Konon, menurut ceritera nenek, setelah usai Perang PRRI sekitar tahun 1960 diadakanlah lomba memasak bubur di Desa Banuhampu Bukittinggi. Ibu ibu menuangkan segala ide dan kreatifitasnya dalam memasak bubur yang lezaaat. Amai Zona, salah seorang peserta datang terlambat ke arena kejuaraan. Peserta lain sudah menyajikan bubur yang diikutkan dalam kejuaraan dengan sajian yang menarik dan nampak lezaaaattt. Ada bubur coklat, bubur keju, bubur gandum dll. Karena panik datang terlambat, Nenek (Amay) Zona  menyajikan semua bubur yang dibawanya dicampur jadi satu
dalam satu piring. Ehhhhh tidak disangka ternyata bubur Amay Zona malah memenangkan kejuaraan itu. Bubur Kampiun, jawab nenek Zona ketika ditanya juri apa nama bubur yang disajikan. Naaaahhhh, sejak saat itu nama campuran segala macam bubur dalam satu piring dinamakan bubur champion ehhhhhh bubur kampiun.

       Bubur kampiun yang lezat itu memang campuran 5-6 jenis bubur yang disajikan dalam satu piring. Ada bubur sumsum, bubur candil, bubur ketan hitam, bubur kacang ijo,  ketan kukus gurih, kolak pisang dan ubi dan bubur mutiara kemudian disiram 2 macam saus, gula merah dan santan kenthal.... terbayang nggak rasanya yang nano nano dan nendang abis? Untuk menjaga kelezannya konon bubur bubur  yang akan disajikan harus dimasak dalam waktu yang bersamaan ... naaaaahhhh terbayang gak betapa repotnya masak bubur kampiun. 

       Kalau ke Sumbar cobain yha bubur kampiun ... rugi kalau nggak  ngerasain lezatnya ..... Mareeee
Share:

Saturday, September 8, 2018

FORBIDDEN FISH IN WEST SUMATRA

       Forbidden fish ... ikan apa pula itu? Yha memang bener ini ikan larangan. Terus apa pula yang dilarang? Apa dilarang untuk dimakan? Apa dilarang untuk ditangkap? Apa dilarang tuk dipelihara? Nggak segitunya lah guy. Ini ikan memang hidup bebas di sungai, kadang juga di lubuk. Dan ikan larangan ini banyak dijumpai di Sumbar lhoh hidup di sungai sungai yang berarus deras maupun tenang, misalnya di Pesisir Selatan, Padang, Pariaman, Agam, Payakumbuh  dll.  Kebanyakan jenis ikannya tuh ikan gariang.

       Lha terus mengapa pula dinamakan ikan larangan?  Yhaaaaaa ... Ikan ini memang dilarang untuk ditangkap kalau sedang dipelihara di sungai apalagi kalau dicuri diam diam. Menurut kepercayaan orang yang mencuri dan makan ikan ini akan sakit perut yang tak tertahankan. Ikan ini kalau sudah besar nantinya akan dipanen bersama sama orang sekampung. Bisa dimakan juga sih atau dijual dan hasil penjualan ikan nantinya dipakai untuk membangun prasarana untuk warga, misalnya membangun mushola, jalan, saluran air dll. Panen ikan ini kadang setahun sekali misalnya pas hari raya keagamaan. 

       Memang heran juga saya pas pertama kali lihat ikan ini di sungai. Kebetulan di Sungai Batang Tarusan. Sungainya cukup lebar dan kalau hujan lebat di hulu,
sungai ini akan mirip air bah yang berarus sangat deras. Namun herannya ikan ikan yang  di lokasi ikan larangan kok nggak pada hanyut, tetep aja disitu. Muncul lagi ditempat yang sama begitu air bahnya surut. Di lokasi ikan larangan ini dipinggir sungai berderet deret warung yang jual makanan kayak mie rebus, soto nasi goreng dan juga..... pelet pakan ikan. Naaaahhhh sambil nunggu pesanan makanan datang kita bisa beli pelet ikan dan memberi makan ikan larangan. Lempar aja segenggam pelet maka ratusan ikan besar kecil sedang pada berdatangan dan berebut makanan. Asyik sekali ngelihatnya ikan ikan berebut dan saling berdesakan dan berlompatan didepan kita.

       Konon... Ceriteranya.... Dahulu ada orang pintar atau sakti yang memberi teluh pada anak anak ikan supaya tidak dicuri. Namun sewaktu orang sakti itu sebelum meninggal lupa melepas teluh ikannya sehingga sampai anak, cucu, cicit, canggah, uteg uteg  gantung siwurnya ikan ikannya juga masih kena teluh. Anak anak ikan digiring  dan dihanyutkan oleh orang sakti kesatu tempat di sungai sampai tumbuh besar. Penduduk menjaga dan membersihkan sampah serta memberi makan sehingga ikan ikannya tumbuh jumbo melebihi ukuran biasa. Kebanyakan jenis ikan gariang. Uniknya, penduduk masak ikan gariang  itu bersama dengan sisik sisiknya yang garing dan renyah kata mereka.

       Kalau ke Sumbar ntar mampir bentar ke tempat ikan larangan yha guys sambil istirahat sejenak kita bisa sambil ngasih makan ikan.
Share:

Friday, September 7, 2018

THE UPSIDE-DOWN COFFEE AT KAMSUK PADANG

        Berbagai macam cara dilakukan untuk menikmati kopi. Ada yang suka kopi instan, ada yang suka kopi tubruk, ada yang suka kopi hitam saja, ada yang suka dicampur susu, ada yang suka panas namun ada juga yang suka dingin.  Kali ini mesti dicoba nih minum kopi yang tidak biasa .... Kopi Jungkir Balik. Lhaaaahhhh jungkir balik bagaimana pula? Minum kopi sambil jungkir balik berguling guling yha?

       Nggak  begitulah maksudnya .....

       Maksudnya disini, kopi panas jenis kopi tubruk disajikannya dengan cara terbalik gelasnya. Jadi, yang biasanya  gelasnya menghadap keatas,  kali ini gelas penuh kopi panas tapi menghadap ke bawah diatas alas piring kecil. Unik khan? Lha terus cara minumnya bagaimana? Naaaahhh loe ... cara minumnya dengan menggunakan sedotan atau pipet. Bisa juga langsung diangkat ke atas piringnya dan kopinya  diseruput dari pinggir piring kecil  tempat alas gelas hehehehe. Kopinya hangat nggak panas meski baru diseduh ... Sueeeerrr!

       Kopi jungkir balik ini sejatinya berasal dari Aceh, terutama daerah pantai barat kayak Meulaboh dan sekitarnya dan biasa
dinamakan KUPI KHOP. Sejarahnya, dahulu para nelayan sebelum memancing ikan di laut memesan kopi dahulu di warung kopi. Namun, baru seteguk diminum udah ditinggal pergi kelaut. Beberapa jam kemudian mereka membali ke darat dan melanjutkan minum kopinya. Maka, supaya kopi tetap bersih nggak kena debu maka gelasnya dibalik. Awalnya, minum kopi cara begini hanya ada di Desa Ujung Kareung di Aceh Barat dan sudah ada sejak jaman Belanda  dulu. Pas Perang Aceh jaman Pahlawan Tengku Umar minum kopi cara begini tambah populer.

       Namun kini untuk minum kopi dengan cara begini nggak perlu jauh jauh datang ke Aceh sana karena di Padang juga ada. Ah yang bener? Dimana tuh tempatnya.... Ini nih alamatnya ... KAMSUK COFFEE JUNGKIR, JLN. PERINTIS KEMERDEKAAN 156 PADANG ..... Ngopi kuy......
Share:

Thursday, September 6, 2018

GUNUNG JANTAN WATERFALL - SOUTH PESISIR REGENCY WEST SUMATRA

       Air Terjun Gunung Jantan berlokasi di Bayang Utara, Pesisir Selatan, West Sumatra dan terdiri dari tiga tingkat. Air terjun yang merupakan aliran Sungai Batang Sipuluik ini kadang dikenal dengan nama Sarasah Sipuluik Puluik. Belum banyak  traveler yang mengunjungi air terjun ini karena memang belum banyak dikenal dan lokasinya cukup tersembunyi di dalam hutan.

     Untuk mencapai air terjun ini  kita mesti tracking dari tempat parkir kurang lebih satu jam mendaki bukit, melipir tebing, menyusuri saluran air, menyeberangi  dan menyusuri sungai yang sangat jernih menyegarkan. Air terjun tingkat yang pertama tidak tinggi hanya sekitar dua meter tetapi lubuknya cukup luas dan berair sangat jernih. Naik ke atas lagi dengan mendaki dan melipir tebing kita akan sampai di tingkat yang kedua yang lebih tinggi air terjunnya dan lubuknya juga luas dan berair jernih. Kita naik lagi dan menyusuri sungai sampailah kita di air terjun utama di tingkat tiga yang cukup tinggi dan  deras.

       Pemandangan di air terjun utama di tingkat 3 sangat indah dan menyejukkan mata. Tebing tebing tinggi, hutan, udara yang sangat bersih dan sejuk, air yang sangat jernih dan suara air terjun dan sungai bener bener membuat kita terlena, ternganga, terpesona dan tidak lupa bersyukur.

      Meski sudah 5 kali ke air terjun ini tetapi rasanya tidak pernah merasa bosan dan mau datang lagi dan datang lagi karena setiap datang kesana akan mendapat nuansa  dan suasana yang berbeda.
Share:

LAKE MANINJAU, WEST SUMATRA

       Danau Maninjau terbentuk karena adanya letusan Gunung Maninjau Purba atau Gunung Tinjau atau Gunung Sitinjau puluhan ribu tahun yang lalu.  Jadi  terbentuknya danau ini sama dengan terbentuknya Danau Toba  di Sumatra Utara dan Danau Batur di Bali. Sejatinya danau ini sangat indah apalagi view ke sana dari Bukittinggi yang melewati Kelok-44. View danau ini memang lebih indah bila dilihat dari ketinggian. Dibatasi tebing tebing tinggi dan bukit dengan Puncak Lawang merupakan puncak tertinggi di Maninjau view dari atas memang sangat indah dengan air yang biru jika tak ada awan yang menghalangi. Udara yang sejuk dengan pemandangan  sawah yang luas dan menghijau atau menguning serta bukit dan lembah yang menghijau akan memanjakan mata  jika kita ke sana.

       Danau ini merupakan danau nomer dua terluas di Sumatera Barat sesudah Danau Singkarak. Selain kedua danau di atas di Sumbar masih ada 3 danau yang lain yakni Danau Diatas, Danau Dibawah dan Danau Talang

       Sayangnya, kini di Danau Maninjau terlalu padat dengan keramba apung tuk memelihara ikan yang membuat air danau menjadi tercemar oleh sisa pakan dan kotoran ikan sehingga kejernihan air danau dan kadar oksigennya menurun. Apalagi ditambah dengan adanya arus bawah yang membawa belerang atau tuba belerang  sisa
pakan yang terfermentasi yang bisa meracuni ikan di keramba. Dalam setahun bisa beberapa kali terjadi kematian masal ikan dalam keramba karena arus bawah ini yang sangat mengganggu lingkungan karena bangkai ikan dibuang ke dalam danau.  Ratusan ribu ikan bahkan jutaan  mati dan mengapung diatas danau yang menimbulkan aroma tidak sedap. Kapasitas keramba di Danau Maninjau memang jauh diats kapasitas normal yang bisa ditolelir. Danau yang hanya bisa menampung 6000 keramba dipadati sampai 20.000 keramba dan sisa pakan dan kotoran ikan mengendap di dasar danau

     Sayang yha .....

      
Share:

Wednesday, September 5, 2018

LEGENDA TERJADINYA LEMBAH HARAU - 50 KOTA REGENCY, PAYAKUMBUH - WEST SUMATRA

       Mengunjungi Kota Payakumbuh rasanya belum lengkap,kalau belum mengunjungi dan menikmati keindahan Lembah Harau yang tidak jauh dari kota. Lembah Harau dengan pemandangan alam yang sangat indah memang menjadi tujuan wisata utama di Kabupaten Limapuluh Kota. Selain dinding dinding patahan kerak bumi yang tegak gagah perkasa disana juga bisa dijumpai dua air terrjun yang sangat tinggi yakni Sarasah Bunta dan Sarasah Murai meski sebenarnya nggak dua air terjun itu saja yang ada di Limapuluh Kota, misalnya Sarasah Sialang, Lubuk Bulan, Sarasah Barasok Air Terjun 7 tingkat dan masih banyak lagi. Atau kita juga bisa menikmati Mini Amazone atau Ambung Baboy di Situjuh yang nggak kalah indahnya. Di Harau, pemandangan sawah yang luas menghijau atau menguning diantara dinding batu batu yang tegak setinggi lebih seratus meter memberikan keindahan yang luar biasa.  Air Terjun Sarasah Murai di Lembah Harau merupakan air terjun tertinggi nomer 4 di Indonesia. Meski tidak terlalu deras airnya dan kalau musim kemarau hanya dinding basah saja tanpa ada air mengalir tetapi keindahannya tidak perlu diragukan lagi

       Konon, menurut ceritera tambo yang turun temurun dari nenek moyang kita dahulu, Lembah Harau dahuluuuuuuuuuuu kala merupakan lautan atau samodera, dan rasanya bener juga ceritera tambo itu karena berdsarkan survey team geologi Jerman sekitar tahun 1980 memang bebatuan yang menyusun dinding perbukitan di Harau terdiri dari jenis batu breksi dan konglomerat yang biasanya terdapat  di dasar laut. Karena proses pengangkatan maka akan muncul di daratan malah kadang di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Kembali ke ceritera tambo tadi yha.... Jadi dahulu kala Lembah Harau merupakan lautan. Konon pada waktu itu Raja Hindustan di India sana dalam rangka pertunangan puterinya yang bernama Puteri Sari Banilai  dengan seorang pemuda Hindustan bernama Bujang Juaro ( kok nama orang orang Hindustan sama dengan nama nama orang Minang yha? Lha namanya juga tambo atau ceritera legenda yha nggak apalah ). Jadi raja Hindustan tadi bersama keluarganya berlayar sebagai tanda syukur pertunangan puterinya. Sebelum berangkat berlayar Putri Sari Banilau bersumpah kalau dia ingkar janji maka akan berubah menjadi batu dan Bujang Juaro juga bersumpah kalau ingkar janji akan berubah menjadi ular.

       Namun sayang pada saat berlayar kapal terhadang badai dan gelombang tinggi dan terdampar di sebuah selat. Selat ini yang dinamakan Lembah Harau. Kapal itu tersekat akar dan melintang diataa dua buah bukit dan rusak. Agar tidak karam maka kapal diikat  dan ditambatkan menggunakan akar akar pada sebuah bukit. Bukit ini yang sekarang dinamakan Bukit Jambu dan batu tempat mengikat kapal dinamakan Batu Tambatan Perahu........ Kapal yang tedampar ternyata rusak parah dan tidak bisa dipakai lagi buat berlayar. Untungnya Raja Harau pada saat itu menyambut kedatangan Raja Hindustan dan karena hubungan yang baik Raja Harau ingin menikahkan Putri dari Hindustan dengan puteranya yang bernama Rambun Paneh. Putri Sari Banilai lupa akan sumpah yang sudah terucap sebelum mereka berlayar.

       Akhirnya menikahlah Putri Sari Banilai dari Hindustan dengan Rambun Paneh putra sang raja Harau dan mereka hidup bahagia dan melahirkan seorang putera. Pada suatu hari Raja Hindustan membuatkan mainan untuk cucunya dan sewaktu bermain main, mainan itu jatuh ke laut yang membuat cucu  Raja Hindustan menangis meraung raung. Putri Sari Banilai
tanpa berfikir panjang langsung nyebur ke laut untuk mengambil mainan tersebut. Tiba tiba datang badai dan gelombang besar dan sang Putri Hindustan terlempar oleh gelombang dan terjepit diantara dua buah batu di Harau. Dia  sadar dan teringat akan sumpahnya bahwa dia telah ingkar janji dengan tunangannya Bujang Juaro. Ia berdoa dan jika ia berbuat kesalahan ia rela dimakan oleh sumpahnya... maka secara perlahan lahan sang puteri berubah menjadi batu .......
Share:

Monday, September 3, 2018

LUBUK UDANG WATERJUN, SUNGAI PISANG, PADANG WEST SUMATRA

        Siapa yang masih berani bilang kalau Kota Padang itu cuman kota kecil? Hayo tunjuk jari kalau berani! Tahu nggak guys kalau Kota Padang itu luaaaaassss ... Iya emang luaaaassss dan merupakan 10 kota terluas di Indonesia.....nggak  percaya yha? Padang itu lebih luas  dibanding Propinsi DKI Jakarta ..  atau hampir 2x luas Surabaya yang merupakan kota nomer dua terbesar menurut orang orang tuh. Padang tuh hampir seluas Singapore lhoh. Nih perbandingannya ... Luas DKI Jakarta  cuman 661,5 km2 sedang Padang tuh 695 km2 ( ehhh saya nggak ngerti cara buat kuadrat tuh baa yha? )

       Naaaaahhhh karena kotanya luaaaaasss yang meliputi pesisir, gunung, lembah, pulau dan laut makanya disana akan bersua dengan alam yang waoooowww indahnya. Misalnya ngarai, sungai monyet, bunga bangkai, ikan beraneka warna dan ini nih yg keren ... WATERJUN! .... Di Kota Padang banyak dijumpai air terjun atau waterjun yang indah indah lhoh seperti Lubuk Hitam yang merupakan air terjun 3 tingkat dan salah satu yang terindah di Sumbar. Ada lagi Air Terjun Sarasah Gadut, Air Terjun dan Ngarai Ngungun Saok, Air Terjun Lubuk Tempurung. Air Terjun 100 tingkat Lumin dan masih banyaaakkk lagiiiii.

       Kali ini kita perkenalkan Air Terjun Lubuk Udang di Kota Padang yang sangat indah dan bertingkat tingkat. Lokasinya di Sungai Pisang Padang. Untuk ke Air terjun ini akses jalannya sekarang udah sangat mulus beraspal. Mobil di parkir di Nagari Sungai Pisang dan selanjutnya kita tracking menyusuri saluran air, persawahan yang luas menghijau, hutan  yang masih rapat dan menyusuri sungai yang berair sangat jernih dan diiringi suara monyet yang teriak bersahut sahutan. Batu batu yang tersusun alami dipanjang sungai yang kita susur sangat indah. Kita mesti memanjat batu batu yang agak licin, masuk kedalam gua sambil menunduk dan menyeberang sungai yang cukup dalam. Nggak dalam banget kok palingan sedada atau seperut kita. Di air terjun yang bawah lubuknya sangat jernih dan berair sangat sejuk menyegarkan... ehhh banyak ikan juga disitu. Ikannya besar besar dan kalau disini namanya ikan gariang.  Di air terjun yang paling atas juga sangat indah dan cukup tinggi hanya saja kita agak kesulitan mengambil foto 

bagus karena batu batu disana besar besar malah ada yang sebesar rumah dan agak menghalangi kalau kita mau mengambil foto. Kalau diambil dari atas batu maka hasil foto kok sepertinya air terjunnya rendah padahal tinggi lhoh. Makanya langsung datang ke sana baru bisa menikmati indahnya air terjun ini... mareeeeee.

       In frame :
- Prof. Dr. Rizanda Machmud
- Ir. Asri Muchtar, MM
- Roby Putrama, S.Ked
- Afrio Tri Ramdhani, S.Psi
- Avino Mulana Fikri, S.Ked
- Mustafa Noer, MS
           
Share:

Sunday, September 2, 2018

KAWASAN WISATA BAHARI SUNGAI PISANG PADANG : NAGARI TEMPAT LEGENDA SI BOKO BERASAL

       Nagari Sungai Pisang ... yha memang Sungai Pisang yang di Bungus tuh. Kelurahan paling selatan di Kota Padang. Sampai akhir tahun 2017 kalau kita mendengar nama Sungai Pisang yang terbayang tuh daerah terisolir di Padang karena akses jalan ke sana yang waaaaooowww ... kalau boleh dikatakan  mirip kubangan kerbau diwaktu hujan sehingga memerlukan nyali untuk berkendaraan roda empat ke sana. Ditambah lagi tebing tebing curam yang rawan longsor yang bisa sewaktu waktu menutup jalan.
   
       Tapi kini ...... akses jalan ke Sungai Pisang sudah mulus beraspal ... 

       Yha memang, akses ke sana sejak Januari 2018 jalannya sudah mulus. Nggak lagi jadi terisolir lagi lah Sungai Pisang. Sejak  jalan diaspal mulus roda perekonomian langsung menggeliat dan berputar. Para wisatawan banyak berdatangan ke pulau pulau di Kawasan Sungai Pisang melalui akses jalan ini. Misalnya ke Pulau Pasumpahan, Sirandah, Sikuai, Pagang dan Pamutusan. Lewat Sungai Pisang maka  pulau pulau disekitarnya akan lebih dekat dan lebih aman karena tidak melewati samodera lepas sehingga ombak juga lebih kecil malah tidak berombak sama sekali.  Kapal kapal di dermaga Sungai Pisang juga cukup cukup banyak dan selalu siap mengantar tamu tamu  berwisata ke pulau pulau. Penduduk Sungai Pisang juga ramah dan welcome banget ke tamu tamu sehingga kita akan merasa sangat nyaman meski fasilitas untuk ruang tunggu dan istirahat seadanya. Nggak apa apa khan yang penting enjoy...

       Memang bener yha infra struktur kalau dibangun akan membuka akses untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah yang masih terisolir. Sungai Pisang bisa menjadi contoh nyata bahwa ekonomi bisa langsung menggeliat dan berputar kencang begitu akses jalan kesana dibangun mulus.......
Share:

SI BOKO SANG ANAK DURHAKA : CERITERA LEGENDA TERJADINYA PULAU PULAU DI SUNGAI PISANG, PADANG, WEST SUMATRA

       Ini ceritera legenda yang turun temurun di daerah Sungai Pisang, daerah  perkampungan nelayan di Bungus Teluk Kabung, Padang. Namanya juga legenda jadinya seperti ceritera rakyat yang dipercaya masyrakat di daerah Bungus. Ceritera legenda ini tentang terbentuknya pulau pulau di daerah Sungai Pisang seperti Pulau Pasumpahan,  Pulau Sikuai, Pulau Setan, Pulau Peti dan Batu Jarang.

       Konon... Pada jaman dahulu kala ada seorang pemuda di Sungai Pisang yang bernama Boko atau Si Boko. Untuk memperbaiki hidupnya dan kebiasaan pemuda Minang, pergilah dia merantau ke seberang. Karena keuletan dan kerajinannya serta gemar menabung dia sukses di rantau dan jadi saudagar yang kaya raya. Naaaahhh setelah kaya berniatlah dia untuk pulang kampung di Sungai Pisang dengan berlayar dari seberang sekalian untuk menengok kampung halamannya yang telah lama ditinggal pergi. 

       Sampailah dia di perairan Sungai Pisang. Ibu Si Boko yang mendengar bahwa anaknya pulang kampung menyusullah dia ke atas kapal dan dipeluknya anaknya yang sekarang gagah dan nampak kaya raya. Si Boko malah kaget dan didorongnya orang tuanya sampai terjatuh... Hai siapa kamu?  Tanya Si Boko ke orang tua yang nampak dekil, tua dan lusuh. Meski ibu Si Boko sudah menjelaskan bahwa dia ibunya, si Boko tetap aja bersikukuh da tidak mau mengakui. Mungkin dia malu ada orang tua yang nampak miskin  mengaku sebagai ibunya. Marahlah ibu Si Boko.... murka dan menyumpai Si Boko sampai seperti orang kesetanan. Tiba tiba datanglah badai yang sangat dasyat dan gelombang tinggi menghantam kapal sampai pecah berantakan. Tentu saja penumpang kapal pada panik dan histeris karena kapalnya pecah. Kalau bahasa Minang histeris dan panik tuh bakuai kuai.... 

      Tempat dimana ibu Si Boko menyumpai anaknya karena tidak diakui sebagai ibunya jadilah Pulau Pasumpahan. Laluuuu, tempat  dimana ibu Si Boko kesetanan saking marahnya jadilah Pulau Setan yang lokasinya di dekat Pulau Pasumpahan. Jadi bukan Pulau Setan yang ada di Mandeh yha karena yang bener disana namanya Pulau Sutan bukan Setan. Laluuuuu, tempat dimana para penumpang kapal panik dan histeris  atau bakuai kuai karena kapalnya pecah dihantam badai dinamakan Pulau Sikuai. Almari atau peti tempat emas permata si Boko  disimpan di kapal menjadi daratan atau pulau kecil yang dinamakan batu almari atau batu peti yang ada di dekat Pulau Pasumpahan dan remah remah kapal yang pecah menjadi daratan yang dinamakan  Batu Jarang yang lokasinya tepat di depan Pulau Pasumpahan.

       Itu tadi ceritera legenda terbentuknya pulau pulau di  daerah sekitar Sungai Pisang. Konon....  Si Boko itu  menurut orang orang Sungai Pisang merupakan nama asli dari Malin Kundang si anak durhaka yang  monumennya dari semen dan beton menyerupai kapal pecah berada di Pantai Air Manis Padang. Di Sungai Pisang dibangun juga monumen di puncak bukit dan tulisannya nampak jelas dari kejauhan .... SI BOKO ...

       Pembelajaran yang bisa dipetik dari ceritera rakyat ini,
 jangan sekali sekali durhaka kepada orang tua terutama ibu. Karena laknat dari orang tua itu sangat mangkus...... mareeeee
Share:

BATANG AIE DUO WATERFALL : THE HIDDEN PARADISE IN WEST SUMATRA

       Batang Aie Duo Waterfall ... Namanya kok agak agak aneh yha? Nggak aneh lah, khan itu bahasa Minang. Jadi batang aie atau batang air tuh sama dengan sungai. Emang disini ada dua aliran sungai yang kemudian menyatu sehingga air terjunnya dinamakan Batang Aie Duo. Paham khan? Naaaahhh, air terjun  ini memang sangat indah dan ada 4 tingkat. Tiga tingkat menyatu berurutan keatas. Tingkat satu kurang lebih 6 meter tinghinya, kemudian yang tingkat 2 lebih rendah cuman 2 meteran dan yang tingkat 3 kurang lebih  10 meter. Memang tidak terlalu tinggi  yha tapiiiii... Nuansa disana waaaooowww banget lah. Untuk menuju tingkat 4 yang paling tinggi air terjunnya kita mesti tracking lagi keatas kira kira 20 menit menembus hutan lebat maka sampailah di air terjun tingkat yang ke 4 dan paling tinggiii dan waooowww banget. Cuman kita mesti waspada dan hati hati nggak boleh takabur karena jalur dari tingkat 3 ke tingkat 4 disitu tempat harimau dahan bersarang dan istirahat.

       Air Terjun Batang
Aie Duo belokasi di Jorong Sikadunduang, Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar. Untuk mencapai air terjun ini dari Koto Baru deket Bukitinggi belok ke kiri kalau dengan mobil sampai tempat parkir memerlukan waktu 30 menit kurang lebih.  Dari tempat parkir kita mesti jalan kaki lagi atau tracking menuruni bukit melewati perkebunan sayur mayur ada wortel, kacang panjang, bawang, selederi dll dan udaranya sangat sejuuuukkk, kemudian menyusuri sungai yang berbatu batu dan agak agak licin. Sungai inilah yang dinamakan Batang Aie Duo dan kalau abis hujan debit airnya naik dan arusnya sangat deras jadi kita mesti hati hati dan membawa peralatan savety yang lengkap.

       Air terjun ini meskipun berlokasi di Nagari Singgalang tetapi sebenarnya berada di lereng Gunung Tandikek bukan di lereng Gunung Singgalang. Disini kita akan dimanjakan dengan air yang sangat jernih,sejuk dan cenderung dingin, udara yang sangat menyegarkan dan  hijaunya pegunungan karena vegetasi disini masih cukup rapat.

       Bagi para traveler terutama yang suka adventure lokasi ini dijamin akan membuat kita puas dan  tidak akan lupa bersyukur dengan yang diatas sana.
Share:

Saturday, September 1, 2018

AISYA HASBI GUEST HOUSE PADANG WEST SUMATRA

       Mau menginap di Guest House di Padang yang serasa di rumah sendiri dan deket dengan pusat kota?  Ada lhoh Aisya Hasbi Guest House di Padang dengan fasilitas 5 kamar ber AC dan yang 3 kamar ada pemanas air, semuanya pakai shower mandinya dan  semuanya dilengkapi dengan TV kabel. Terus di sana juga dilengkapi dengan ruang keluarga, ruang tamu, dapur dengan perlengkapannya, parkir untuk 4 mobil, taman di halaman depan dan belakang. Ehhh kalau menginap disana juga sudah include makan pagi sesuai pesanan lhoh. Masing masing kamar untuk kapasitas 2 orang tapi ntar ada juga extra bed juga.

    Untuk yang mau menginap minimal 3 hari  ada extra service penjemputan ke bandara juga. Untuk menginap disini nggak mahal kok, ini nih tarifnya :
    - kamar besar    250.000 IDR/ malam
    - kamar sedang 225.000 IDR/ malam
    - Extra bed 50.000 IDR/ malam

Kalau mau menginap disini tinggal kontak kami yha bisa lewat WA atau telpon di +62-812-6611889 atau  email yang ada di wall ... Mareeee
Share:

GULO SAKA : THE MINANGKABAU TRADITIONAL BROWN SUGAR FROM WEST SUMATRA

         Selama ini kita biasa mendengar bahwa gula merah khan dibuat dari  sadapan bunga kelapa, atau bunga nira, atau bunga siwalan atau bunga aren yha? Tepatnya bunga jantan dari pohon jenis palem lah. Tapi..... di Sumbar terutama di darek atau daerah pegunungan, gula merah dari duluuuuuuu dibuat bukan dari sadapan pohon palem tetapi dari tebu lhohh. Itu udah dari duluuuuuu lhoh.. Namanya kalau disini yha gulo saka. Beberapa waktu yang lalu pemerintah menghimbau untuk mengolah tebu di perkebunan tebu rakyat di Jawa menjadi gula merah dan bisa dibuat dengan peralatan yang sederhana pada waktu panen raya supaya harga tebu tidak jatuh dan dipermainkan tengkulak.

        Lhaaaaahhh? Kalau di Sumbar bikin gula merah dari tebu tuh  emang warisan leluhur disini sejak jaman duluuuuu..  Cara bikinnya juga unik banget. Tebu yang udah dipotong potong kemudian diperas menggunakan mesin manual dan diputar. Tetapi..... yang memutar mesin itu bukan manusia tetapi kerbau. Unik nggak? Nggak yha? Unik lhah! Jadi kerbau seharian bekerja hanya berjalan muter muter mengelilingi alat peras tebu untuk mengeluarkan airnya dan ditampung di ember atau baskom besar. Supaya kerbau tidak pusing karena mutar mutar jalannya maka matanya ditutup pakai tempurung kelapa yang  diikat kain. Apa iya setelah mata ditutup kerbau jadi gak pusing yha seharian muter muter?

       Air hasil perasan tebu itu kemudian dimasak  di kuali menggunakan tungku dengan api dari bakaran ampas  atau limbah
tebu. Masaknya juga cukup lama, antara 3-5 jam tergantung besar kuali yang dipakai. Setelah itu dicetak menggunakan cetakan kayu atau bambu atau bisa juga tempurung kelapa ... Naaahhh tinggal nunggu dingin jadilah gulo saka.
 
       Tanaman tebu di Sumbar banyak ditanam di daerah pegunungan. Heran yha karena tebu tuh khan tanaman dataran rendah. Di Sumbar banyak dijumpai di daerah Agam, Tanah Datar dan juga sekitar Bukittinggi. Misalnya di daerah Matur Puncak Lawang, di Bukit Batabuah disana petani kebanyakan petani tebu. Juga di Pande Sikek Tanah Datar juga banyak dijumpai petani tebu. Tebu selain dibuat gulo saka disana juga dibuat gula semut yang halus sebesar semut warnanyapun mirip semut merah hehehehe.
Share:

Alih Bahasa

Laporan Wisata

Label